Rabu, 30 November 2016

Bersahabat Sesudah Putus

Bersahabat Sesudah Putus

Bagaimana jika hubungan pacaran Anda berakhir? Anda tidak sendiri. Hubungan yang gagal itu banyak terjadi di mana-mana. Jadi saat hubungan pacaran Anda berakhir tidak berarti hidup Anda itu berakhir.

Mungkin saat ini Anda sedang sedih dan murung karena hubungan yang gagal itu. Itu suatu yang wajar. Hanya saja jangan biarkan keadaan itu berlarut-larut. Suatu hubungan yang gagal merupakan suatu fakta yang sudah terjadi. Jika itu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah dan Anda bersedih untuk hal yang tidak dapat diubah, bukankah itu suatu kesia-siaan?

Kesedihan dan kemurungan mengisap energi Anda. Anda jadi tidak bersemangat melakukan apapun. Memang benar bahwa cinta yang usai itu tidak menyenangkan. Hanya saja sebenarnya adalah pilihan Anda untuk terus sedih dan murung, atau untuk melangkah maju.

Ingat keputusan Anda mempengaruhi pikiran Anda. Pikiran Anda mempengaruhi perasaan Anda. Jadi untuk terus sedih dan murung itu keputusan Anda. Untuk melangkah maju juga keputusan Anda.

Lalu kaitannya dengan itu, setelah hubungan berusai perlukah menjadi sahabat bagi mantan kekasih Anda? Dalam Amsal dikatakan bahwa seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Untuk mempertimbangkan mengenai bersahabat dengan mantan kekasih Anda segera setelah hubungan berakhir, Anda butuh hikmat.

Dalam Pengkotbah dikatakan bahwa cinta kuat seperti maut. Bayangkan seorang yang begitu berhikmat seperti Raja Salomo yang menuliskan hal itu. Karena cinta kuat seperti maut, keputusan Anda untuk bersahabat dengan mantan kekasih Anda segera setelah hubungan usai merupakan keputusan yang kurang bijak.

Mengapa demikian? Saya tidak mengatakan bahwa setelah hubungan berakhir Anda perlu memusuhi mantan kekasih Anda. Tentu saja itu hal yang sangat tidak baik. Hanya saja karena cinta kuat seperti maut, Anda juga perlu waktu untuk membuat diri Anda sendiri terbiasa menerima mantan kekasih Anda bukan lagi sebagai kekasih Anda.

Jika Anda menempatkan diri Anda sebagai sahabat segera setelah hubungan itu berakhir, akan relatif lebih sulit dan lebih lama bagi Anda untuk membuat diri Anda terbiasa dengan kenyataan bahwa hubungan Anda telah usai. Mungkin Anda mengatakan bahwa Anda menempatkan diri sebagai sahabat. Hanya saja sulit untuk menjadi sahabat secara murni jika Anda masih memiliki cinta kepada mantan kekasih Anda sebagai lawan jenis Anda.

Permasalahan akan berbeda jika hubungan Anda sudah berakhir sekian lama. Selain itu Anda berdua sudah dapat menerima hal tersebut dan sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Jika hal itu yang terjadi dan jika memang mantan kekasih Anda adalah seorang sahabat yang baik, tidak ada salahnya jika Anda menjalin persahabatan kembali dengannya.

Jadi kuncinya di sini adalah berhikmat untuk memilih yang terbaik bagi Anda, entah untuk bersahabat atau tidak bersahabat dengan mantan kekasih Anda. Semoga Anda bisa mengambil keputusan yang terbaik. Tuhan Yesus memberkati. (Sumber : Angela)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar