Sabtu, 07 Maret 2015

IBU/Bapak Bagaimana cara kami mewujudkan kerinduanmu?

Pernahkah anda berfikir sudah berapa kali kalian menghiraukan orangtua kalian?

Pernahkah anda merasakan betapa senangnya hati anda, jika kalian sedang bermain bersama anak kecil ?

Rasa senang yang anda rasakan tidak sebanding dengan rasa senang yang dimiliki orang tua kita dahulu saat mereka merawat kita.



Saat kita bersama anak kecil, kita hanya ikut saat momen bahagia saja, kita kadang tidak ingin bermain dengan anak tersebut kalau dia mulai rewel, sedang buang air kecil/besar. Tetapi tidak dengan orang tua kita. Betapa bangganya mereka memiliki kita hingga disaat genting sekalipun mereka rela meninggalkan aktivitasnya hanya untuk merawat kita sampai dia memastikan kalau kita sudah dala keadaan baik dan aman.

Hingga sedewasa ini pernahkan anda berfikir kenapa orang tua kita tetap menganggap kita seperti anak-anak? Tahukah anda mengapa mereka selalu melakukan hal itu?
Tahukah anda betapa sedihnya yang dirasakan orang tua anda,  disaat waktu memaksakan porsi kedekatan hubungan antara kita dan orang tua semakin renggang? Dimana disaat kita mulai bertumbuh dari masa kanak-kanak kita perlahan mulai menghiraukan waktu bersama mereka seperti kita mulai mementingkan permainan kita daripada berbicara kepada mereka. Kita mulai bermain bersama teman-teman kita daripada bercengkrama dari merekea. Pernahkah anda mersakan betapa sedihnya mereka saat kita menghiraukan waktu bersama mereka?

Pernahkan anda bertanya atau menyadari kalau orang tua kita sebenarnya merindukan waktu dimana hubungan kita dengan mereka tidak ada pembatas?  Pernahkan anda berfikir perhatian yang selama ini kita anggap berlebihan, ternyata pernyataan langsung kalau mereka membutuhkan kita disamping mereka walau hanya untuk sebentar saja? Coba kita sadari betapa mereka sangat merindukan waktu waktu dimana hubungan antara kita dan mereka tidak ada pembatas.

Lalu ketika anda mulai menyadari semua ini, ada satu hal yang menjadi penghalang hubungan kita dengan mereka, yakni GENGSI. Kita terlalu memikirkan perkataan orang lain yang akan mengatakan kita seperti ‘anak mama’ sehingga kita mulai menjaga jarak dari orang tua kita.

Kita hanya cukup memikirkan perasaan orang tua kita dan bukan perkataan/asumsi orang lain. Betapa bahagianya mereka disaat sumber kebahagian mereka itu ada didiri kita, karena Kebahagiaan yang dihasilkan orang lain itu tidak sebanding dengan kebahagiaan yang berhasil kita ciptakan kepeda mereka.

Mulailah menyadari diri kalau mereka sekarang membutuhkan kita.

Mulailah ‘membebani’ diri kalau sumber kebahagian mereka ada ditangan kita.


Berdoalah kita agar kita sempat memberikan yang ‘TERBAIK’ kepada mereka.