Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan
untuk membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir
berantai pada laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir,
yang reaksi berantainya terjadi pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.
Reaktor nuklir digunakan untuk
banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling banyak digunakan untuk
membangkitkan listrik. Reaktor penelitian
digunakan untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk
penelitian. Awalnya, reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium
sebagai bahan senjata nuklir.
Saat ini, semua reaktor nuklir
komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir,
dan sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa
kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir
merupakan cara yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusi
merupakan teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir.
Ada beberapa piranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di
dalamnya pembangkit
thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang
membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan radioaktif
pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch
fusor, di mana reaksi fusi nuklir terkendali digunakan untuk
menghasilkan radiasi neutron.
Bagaimana prinsip kerja reaktor nuklir ?
Seperti telah dijelaskan
terdahulu, reaktor nuklir adalah tempat berlangsungnya reaksi nuklir.
Reaksi yang terjadi pada
reaktor nuklir baik untuk reaktor penelitian maupun daya konvensional, masih
didasarkan pada terjadinya reaksi pembelahan inti fissil (inti dapat belah)
oleh tembakan partikel neutron. Inti fissil yang ada di alam adalah Uranium dan
Thorium, sedangkan neutron dapat dihasilkan dari sumber neutron. Reaksi nuklir
ini akan menghasilkan energi panas dalam jumlah yang cukup besar. Pada reaktor
daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan uap
panas, dan selanjutnya digunakan untuk mengerakkan turbin-generator yang bisa
menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas yang dihasilkan
tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan. Selain energi panas, ada
dua sampai tiga partikel neutron yang dihasilkan setiap kali terjadi reaksi.
Partikel ini bisa dimanfaatkan untuk proses reaksi berikutnya dengan sasaran
inti fissil yang belum terbelah. Reaksi ini bisa berlangsung secara terus
menerus pada kondisi neutron dan inti fissil masih memungkinkan.
KOMPONEN NUKLIR
Untuk dapat mengendalikan laju
pembelahan, suatu reaktor nuklir harus didukung dengan beberapa fasilitas yang
disebut sebagai Komponen Reaktor. Komponen-komponen reaktor nuklir harus
memenuhi standar kualitas yang tinggi dan handal, sehingga kemungkinan
kegagalan komponen tersebut sangat kecil. Komponen yang dimaksud adalah:
1. Bahan bakar nuklir/bahan dapat belah2. Bahan moderator
3. Pendingin reaktor
4. Perangkat batang kendali
5. Perangkat detektor
6. Reflektor
7. Perangkat bejana dan perisai reaktor
8. Perangkat penukar panas
Komponen No. 1 s/d 6 berada pada suatu lokasi yang disebut sebagai teras reaktor, yaitu suatu tempat dimana reaksi berantai tersebut berlangsung.
Bahan
Bakar Nuklir
Terdapat dua jenis bahan bakar
nuklir yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN FERTIL.
Bahan Fisil ialah suatu unsur/atom yang langsung dapat memberikan reaksi pembelahan apabila dirinya menangkap neutron.
Bahan Fisil ialah suatu unsur/atom yang langsung dapat memberikan reaksi pembelahan apabila dirinya menangkap neutron.
Bahan Fertil
Ialah suatu unsur/atom yang setelah menangkap neutron tidak dapat langsung
membelah, tetapi membentuk bahan fisil.
Pada kenyataannya sebagian
besar bahan bakar nuklir yang berada di alam adalah bahan fertil, sebaai contoh
isotop Thorium di alam adalah 100% Th-232, sedangkan isotop Uranium hanya 0,7%
saja yang merupakan bahan fisil (U-235), selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan
fertil (U-238).
Karena alasan fisis, elemen
bakar suatu reaktor dibuat dengan kadar isotop fisilnya lebih besar dari kondisi
alamnya, isotop yang demikian disebut sebagai isotop yang diperkaya, sedangkan
sebaliknya untuk kadar isotop fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya
disebut sebagai isotop yang susut kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar
bekas. Selain perubahan kadar bahan fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat
dalam bentuk oksida atau paduan logam dan bahkan pada dasa warsa terakhir ini
sudah banyak dikembangkan dalam bentuk silisida. Contoh komposisi elemen bakar
yang banyak dipakai: UO2, U3O8-Al, UzrH, U3Si2-Al dan lain-lain.
Tujuan utama dibuatnya campuran tersebut adalah
agar diperoleh elemen bakar yang nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi,
penghantaran panasnya baik, tahan korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan
produk fisi yang terlepas.
Bahan
Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron
yang dapat menyebabkan reaksi pembelahan adalah neutron thermal. Neutron
tersebut memiliki energi sekitar 0,025 eV pada suhu 27oC. sementara neutron
yang lahir dari reaksi pembelahan memiliki energi rata-rata 2 MeV, yang sangat
jauh lebih besar dari energi thermalnya. Syarat bahan moderator adalah atom
dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat lain yang harus dipenuhi
adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-jadian menyerap
neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan memiliki
daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Pendingin
Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi
sebagai sarana pengambilan panas hasil fisi dari dalam elemen bakar untuk
dipindahkan/dibuang ke tempat lain/lingkungan melalui perangkat penukar penukar
panas (H.E.). Sesuai dengan fungsinya maka bahan yang baik sebagai pendingin
adalah fluida yang koefisien perpindahan panasnya sangat bagus. Persyaratan
lain yang harus dipenuhi agar tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada
elemen bakar adalah pendingin juga harus memiliki tampang lintan serapan
neutron yang kecil, dan tampang lintang hamburan yang besar serta tidak korosif.
Contoh fluida-fluida yang biasa dipakai sebagai pendingin adalah: H2O, D2O, Na
cair. Gas He dan lain-lain.
Batang
Kendali Reaktor
Batang kendali berfungsi
sebagai pengendali jalannya operasi reaktor agar laju pembelahan/populasi
neutron di dalam teras reaktor dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi yang
dikehendaki. Selain hal tersebut, batang kendali juga berfungsi untuk
memadamkan reaktor/menghentikan reaksi pembelahan. Sesuai dengan fungsinya,
bahan batang kendali adalah material yang mempunyai tampang lintang serapan
neutron yang sangat besar, dan tampang lintang hamburan yang kecil. Bahan-bahan
yang sering dipakai adalah: Boron, cadmium, gadolinium dan lain-lain.
Bahan-bahan tersebut biasanya dicampur dengan bahan lain agar diperoleh sifat
yang tahan radiasi, titik leleh yang tinggi dan tidak korosif.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
Perangkat
Detektor
Detektor adalah komponen
penunjang yang mutlak diperlukan di dalam reaktor nuklir. Semua insformasi
tentang kejadian fisis di dalam teras reaktor, yang meliputi popularitas
neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain hanya dapat dilihat melalui
detektor yang dipasang dalam di dalam teras. Secara detail mengenai masalah
tersebut akan dibicarakan dalam pelajaran instrumentasi reaktor.
Reflektor
Neutron yang keluar dari
pembelahan bahan fisil, berjalan dengan kecepatan tinggi ke segala arah. Karena
sifatnya yag tidak bermuatan listrik maka gerakannya bebas menembus medium dan
tidak berkurang bila tidak menumbuk suatu inti atom medium. Karena sifat
tersebut, sebagian neutron tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau
hilang dari sistem. Keadaan ini secara ekonomi berati kerugian, karena netron
tersebut tidak dapat digunakan untuk proses fisi berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Bejana
dan Perisai Reaktor
Bejana/tangki raktor berfungsi
untuk menampung fluida pendingin agar teras reaktor selalu terendam di
dalamnya. Bejana tersebut selain harus kuat menahan beban, maka harus pula
tidak korosif bila berinteraksi dengan pendingin atau benda lain di dalam
teras. Bahan yang bisa digunakan adalah: alumunium, dan stainless stell.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perangkat
Penukar Panas
Perangkat penukar panas (Heat
Exchanger) merupakan komponen penunjang yang berfungsi sebagai sarana
pengalihan panas dari pendingin primer, yang menerima panas dari elemen bakar,
untuk diberikan pada fluida pendingin yang lain (sekunder). Dengan sistem
pengambilan panas tersebut maka integritas komponen teras akan selalu terjamin.
Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis PLTN,
Heat Exchanger juga berfungsi sebagai fasilitas pembangkit uap.
Jenis-Jenis
Reaktor Nuklir
Kalasifikasi
berdasarkan type reaksi nuklir
Reaktor Nuklir Fisi
Semua PLTN komersial yang ada dinunia menggunakan reaksi nuklir fisi. Pada umumnya reaktor jenis ini menggunakan bahan bakar nuklir Uranium dan reaktor jenis ini akan menghasilkan Plutonium, meskipun dimungkinkan juga menggunakan siklus bahan bakar Thorium. Reaktor fisi dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar berdasarkan energy neutron yang digunakan dalam proses fisi, yaitu:
Reaktor termal, reaktor jenis ini menggunakan neutron lambat atau neutron
thermal. Hampir semua reaktor yang ada saat ini adalah reaktor jenis reaktor
termal. Reaktor ini mempunyai bahan moderasi neutron yang dapat memperlambat
neutron hingga mencapai energy termal. Kemungkinan (propabilitas) lebih besar
terjadinya reaksi fisi antara neutron termal dan bahan fisil seperti Uranium
235, Plutonium 239 dan Plutonium 241 dan akan mempunyai kemungkinan lebih kecil
terjadinya reaksi fisi dengan Uranium 238. Dalam reaktor jenis ini, biasanya
pendingin juga berfungsi sebagai moderator neutron, reaktor jenis ini umumnya
menggunakan pendingin air dalam tekanan tinggi untuk meningkatkan titik didih
air pendingin. Reaktor ini diwadahi dalam suatu tanki reaktor yang didalamnya
dilengkapi dengan instrumentasi pemantau dan pengendali reaktor, pelindung
radiasi dan gedung containment
Reaktor cepat, reaktor jenis ini menggunakan neutron cepat untuk
menghasilkan fisi dalam bahan bakar reaktor nuklir. reaktor jenis ini tidak
memiliki moderator neutron, dan menggunakan bahan pendingin yang kurang
memoderasi neutron. Untuk tetap menjaga agar reaksi nuklir berantai tetap
berjalan maka diperlukan bahan bakar yang mempunyai bahan belah (fissile
material) dengan kandungan uranium 235 yang lebih tinggi (lebih dari 20 %).
Reaktor cepat mempunyai potensi menghasilkan limbah trasnuranic
yang lebih kecil karena semua aktinida dapat
terbelah dengan menggunakan neutron cepat, namun reaktor ini sulit untuk
dibangun dan mahal dalam pengoperasiannya.
Reaktor Nuklir Fusi
Reaktor jenis ini merupakan teknologi reaktor
nuklir yang masih dalam tahap eksperimental, secara umum menggunakan hydrogen
sebagai bahan bakarnya.
Klasifikasi
berdasarkan bahan moderator
Moderator neutron diperlukan pada reaktor jenis reaktor termal,
klasifikasi reaktor jenis ini berdasarkan pada penggunaan bahan moderator salah
satu diantaranya adalah bermoderator graphite, reaktor jenis ini menggunakan
grafit sebagai bahan moderasi neutron, reaktor yang menggunakan moderator jenis
ini diantaranya adalah:
Gas cooled reactor, yaitu reaktor nuklir yang mempunyai pendingin berbentuk gas, misalnya Magnox, Advanced gas-cooled reaktor (AGR)
Water-cooled reactors, yaitu reaktor dengan menggunakan air sebagai bahan pendingin, misalnya reaktor jenis RBMK.
HTGR, high temperature gas-cooled reactors, yaitu reaktor suhu tinggi berpendingin gas, misalnya Dragon reaktor, AVR, Peach Botton Nuclear Generating Station unit 1, THTR-300 dan Fort St. Vrain Generating Station.
HTGR baru, reaktor jenis ini sedang dikembangkan dan dalam tahap pembangunan, diantaranya adalah Pebble bed reactor, Prismatic fuel reactor dan UHTREX (Ultra high temperature reactor experiment)
Reaktor
Nuklir di Indonesia
* Diresmikan tahun 1964
* Populer dengan nama Reaktor Triga Mark II
* Nama lain adalah Reaktor Triga 2000 (namanya diubah Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2000)
- Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) Pasar Jumat, Jakarta Selatan
* Didirikan tahun 1966
*
Reaktor iradiasi Gammacell dipakai 1968
*
Populer dengan nama Reaktor Pasar Jumat
- Pusat Penelitian Tenaga Atom (PPTA) GAMA Yogyakarta
* Diresmikan tahun 1967
*
Populer dengan nama Reaktor Kartini